Modal Usaha? Waduh.. Dari Mana Ya???
Memulai sebuah bisnis perjuangan memang tidak mampu terlepas dengan yang namanya "Modal Usaha". Dua kata itu menjadi suatu hal yang penting bagi setiap usahawan baik itu pemula atau yang telah usang. Modal (pendanaan) kadang menentukan besar kecilnya bisnis yang digeluti nantinya walau tidak sepenuhnya benar juga, tapi yang namanya modal untuk mengawali bisnis sebagian besar orang terperinci membutuhkannya. Lalu bagaimana menerimanya? mari coba kita sedikit ulas mengenai hal ini.
Ketika menemukan sebuah potensi usaha maka tentu saja kita berpikir bagaimana memulai perjuangan tersebut?, bagaimana melakukan bisnis itu nantinya?, lalu pemodalan juga darimana?. Makara begini, menurut pengalaman eksklusif ada beberapa cara untuk menerima modal usaha tersebut. Biasanya modal yang diperlukan sungguh bervariatif, ada yang kecil dan ada modal yang besar juga.
Ketika itu saya dan sahabat mempunyai sebuah wangsit bisnis yang berhubungan dengan layanan metode info berbasis cloud computing. Diawal tentunya kami sudah memikirkan bagaimana nanti memulainya, membuatnya dan juga memasarkannya. Dari perkiraan kami semua memerlukan modal pendanaan permulaan yang tidak kecil juga, contohnya saja untuk menmyewa cloud server dari salah satu provider cloud terbesar di Indonesia selama 6 bulan saja memnbutuhkan sekitar 23 jutaan, planning kami untukssewa server adalah 1 tahun jadi sekitar 46 jutaan. Biaya pengerjaan pastinya ada juga, dan dari semua biaya awal selama satu tahun perkiraan modal yaitu sekitar 150 jutaan. Tentu saja ini tak sedikit bukan? lalu darimana kami menerima modal sebanyak itu?
Ketika menemukan sebuah potensi usaha maka tentu saja kita berpikir bagaimana memulai perjuangan tersebut?, bagaimana melakukan bisnis itu nantinya?, lalu pemodalan juga darimana?. Makara begini, menurut pengalaman eksklusif ada beberapa cara untuk menerima modal usaha tersebut. Biasanya modal yang diperlukan sungguh bervariatif, ada yang kecil dan ada modal yang besar juga.
Ketika itu saya dan sahabat mempunyai sebuah wangsit bisnis yang berhubungan dengan layanan metode info berbasis cloud computing. Diawal tentunya kami sudah memikirkan bagaimana nanti memulainya, membuatnya dan juga memasarkannya. Dari perkiraan kami semua memerlukan modal pendanaan permulaan yang tidak kecil juga, contohnya saja untuk menmyewa cloud server dari salah satu provider cloud terbesar di Indonesia selama 6 bulan saja memnbutuhkan sekitar 23 jutaan, planning kami untukssewa server adalah 1 tahun jadi sekitar 46 jutaan. Biaya pengerjaan pastinya ada juga, dan dari semua biaya awal selama satu tahun perkiraan modal yaitu sekitar 150 jutaan. Tentu saja ini tak sedikit bukan? lalu darimana kami menerima modal sebanyak itu?
Setelah kami menetapkan untuk menangkap sebuah peluang perjuangan dibidang IT ini, kami menjajal berpikir bagaimana menerima modal sebesar itu. Tentu saja bussiness plan nya telah kami rencang sedemikian rupa dari permulaan hingga selesai dengan tujuan untuk bisa mengerjakan peluang bisnis ini dan juga digunakan untuk mencari modal yaitu "pendanaan dari penanam modal". Sehingga kami putuskan untuk merangkul investor untuksebagai pemodal dalam rencana bisnis kami tersebut alasannya adalah dengan pendapatnilainya yang tidak sedikit. Ketika itu kami sudah memperoleh citra beberapa penanam modal yang kemungkinan bisa kita ajak kerjasama. Setelah membuat janji untuk penyajian bisnis maka dengan sebaik-baiknya kami merencanakan semua materi yang hendak dipresentasikan. D kahirnya kesudahannya LUAR BIASA… DEALLL .. Investor menyepakati untuk mendanai proyek bisnis IT ini. Dan Alhamdulillah sampai sekarang masih jalan prosesnya. (disini ada bagi hasil antara team dan investor, sesuai kesepakatan yang saling menguntungkan).
Itu salah satu pola kecil dalam menerima pendanaan modal usaha jikalau kita tidak memilikinya sendiri. Kita mampu mempunyai pandangan baru potensi bisnis yang cukup anggun peluangnya dan ajaklah investor /pendana untuk berhubungan dalam hal mendanai tentunya dengan tata cara bagi hasil yang cukup proposional dan profesional serta saling menguntungkan.
Itu salah satu pola kecil dalam menerima pendanaan modal usaha jikalau kita tidak memilikinya sendiri. Kita mampu mempunyai pandangan baru potensi bisnis yang cukup anggun peluangnya dan ajaklah investor /pendana untuk berhubungan dalam hal mendanai tentunya dengan tata cara bagi hasil yang cukup proposional dan profesional serta saling menguntungkan.
Jika diperhatikan lagi bahwa modal perjuangan yang kami dapatkan diatas mampu masuk dalam kategori :
Modal Sosial ialah sebuah modal perjuangan yang memanfaatkan koneksi atau relasi/korelasi dengan bagian masyarakat lain yang menghasilkan sebuah kepercayaan dan koordinasi yang saling menguntungkan antara semua pihak yang saling bekerjasama.
Modal SDM (Sumber Daya Manusia) yakni kami sebagai pelaku mempunyai wangsit bisnis inovatif entah itu dibidang jasa atau bidang lainnya yang terus meningkat dan mampu menciptakan sebuah anutan bisnis usaha yang bisa dikerjakan/dimanfaatkan kedepan nantinya.
Modal Sosial ialah sebuah modal perjuangan yang memanfaatkan koneksi atau relasi/korelasi dengan bagian masyarakat lain yang menghasilkan sebuah kepercayaan dan koordinasi yang saling menguntungkan antara semua pihak yang saling bekerjasama.
Modal SDM (Sumber Daya Manusia) yakni kami sebagai pelaku mempunyai wangsit bisnis inovatif entah itu dibidang jasa atau bidang lainnya yang terus meningkat dan mampu menciptakan sebuah anutan bisnis usaha yang bisa dikerjakan/dimanfaatkan kedepan nantinya.
Dari pengalaman kami diatas aku rasa dua modal itu yang paling penting yaitu "memiliki ide inovatif dan juga mempunyai koneksi/korelasi yang cukup baik (dengan penanam modal)" kalau ini dikombinasikan dengan baik insyaAllah akan menciptakan suatu bisnis usaha yang cukup elok.
Selain pola real yang kami jalani diatas, maka modal pendanaan bisa kami simpulkan bisa berasal dari beberapa sumber diantaranya :
Selain pola real yang kami jalani diatas, maka modal pendanaan bisa kami simpulkan bisa berasal dari beberapa sumber diantaranya :
- Modal Pribadi : Modal langsung umumnya yang dimiliki banyak orang ketika mereka ingin melaksanakan binsis yang telah mereka temukan. Modal bisa kecil dan juga bisa besar. Jika modalnya realtif kecil maka cuma beberapa perjuangan saja kemungkinan yang mampu dilakukan. Tips dri saya yakni jikalau wangsit peluang perjuangan itu cukup cantik maka bisa dikombinasikan dengan modal sosial untuk bsia menjalankannya.
- Modal Dari Orang lain : Tentu saja sudah dibahas berdasar pengalaman langsung saya diatas mampu berasal dari penanam modal murni (orang lain) atau mampu dari investor yang berasal dari keluarga,sobat dan kolega anda.
- Modal Kredit dari Bank : Untuk modal kredit/derma dari suatu bank umumnya menjadi salah satu favorit bagi sebagian kelompok masyarakat alasannya adalah mungkin prosesnya yang tidak terlampau sukar, namun saat kita tidak mempunyai jaminan maka modal belum pasti bisa turun. Kita terpaksa mencari suatu perlindungan tanpa jaminan? nah ini tergantung anda tentunya. Menurut aku fikirkan baik-baik untuk memulai usaha baru apakah mesti pinjam kredit atau tidak, sebab anda nanti juga mesti memikirkan angsuran tiap bulannya. Hitung dengan matang dan bijaksana sebelum mengambil pilihan ini.
Pemodalan untuk usaha bisnis baik itu skala kecil atau menegah bahkan besar memang mampu darimana saja, akan namun sebaiknya kita bijak dalam mencari solusinya. Tentukan kondisi bisnis anda apakah perlu dengan modal pilihan A atau pilihan B atau bahkan opsi C. Semua harus dipikir sebaik mungkin dan sebaiknya kurangi resiko sebab saat kita mempergunakan suatu peluang perjuangan yang telah kita dapatkan, maka modal usaha sudah secara otomatis menjadi salah satu bagian yang mendasar yang harus kiita pikirkan. Semoga Anda Sukses ! Terima Kasih.
0 Response to "Modal Usaha? Waduh.. Dari Mana Ya???"
Post a Comment