Kisah Seorang Pria Yang Ditolak Microsoft




Mengawali postingan hari ini aku akan menulis ihwal suatu kisah inspiratif. Kisah ini mungkin sama seperti cerita yang sahabat alami. Tentang seorang yang ditolak bekerja di suatu tempat, kemudian justru menjadi jauh lebih sukses sesudah mengawali bisnisnya sendiri. 

Mudah-mudahan kisah berikut ini bisa menjadi wangsit dan motivasi untuk sahabat-sobat di luar sana yang saat ini ditolak bekerja, yang merasa frustasi mirip dunia mau runtuh rasanya. Praktis-mudahan dongeng berikut bisa menjadi motivasi.

Begini kisahnya..

Pada suatu hari datanglah seorang laki-laki ke kantor Microsoft yang megah. Pria ini rupanya ingin melamar pekerjaan sebagai Office Boy di sana. Maka bagian personalia pun mulai mewawancarainya. Setelah itu beliau diminta untuk membersihkan lantai selaku tes permulaan untuk melihat kemampuannya.

Kemudian pewawancara itu pun menetapkan bahwa laki-laki ini diterima bekerja di Microsoft. Segera si pewawancara yang merupakan manajer HRD pun meminta email pria ini.

"Anda diterima bekerja. Tolong berikan alamat email Anda sebab kami akan mengantarkan aplikasi yang mesti Anda isi", kata manajer HRD.

"Tapi aku tidak memiliki komputer, apalagi alamat email,"jawab pria tadi.

"Maafkan saya. Tetapi bila Anda tidak mempunyai alamat email, itu artinya Anda tidak ada. Dan Anda tidak bisa bekerja di perusahaan ini,"tolak manajer HRD tersebut.

Pria ini pun akibatnya ditolak bekerja di Microsoft. Dengan frustasi dia berjalan keluar kantor yang megah tersebut. Ia sungguh-sungguh kehilangan harapan dan tak tahu apa yang mesti dijalankan. 

Di kantungnya hanya ada duit $10. Kemudian ia pun pergi ke suatu sentra perbelanjaan. Di sana dia membelanjakan duit yang ada di kantungnya tersebut dengan 10kg tomat. Kemudian beliau menjualnya dengan berkeliling. Hanya dalam waktu 2 jam saja pria ini berhasil memasarkan seluruh tomat yang beliau miliki. Ia kemudian melipat lagi keuntungan dengan dibelikan tomat lagi untuk kemudian dijual kembali. 

Sesampainya di rumah, ia sukses mengantungi uang $60. Dari sana beliau mulai berpikir bahwa sebenarnya ia masih mampu bertahan hidup dengan berdagang tomat. Mulai hari itu beliau menjadi penjual tomat. Ia berdagang tak jarang sampai malam hari. Hari pun berubah. Lama kelamaan pria ini ia mempunyai kendaraan beroda empat dan truk pengangkut. Rupanya dia sudah berhasil menjadi juragan tomat.

Lima tahun lalu laki-laki ini telah menjadi retailer perusahaan kuliner paling besar di Amerika Serikat. Untuk melindungi diri, keluarga, dan bisnisnya maka dia pun mulai mempertimbangkan untuk menggunakan jasa asuransi. Ia pun menelepon seorang broker asuransi.

Percakapan pun terjadi antara sang broker dan laki-laki tadi. Di simpulan percakapan mereka, broker meminta alamat email untuk kebutuhan pendaftaran. 

"Aku tidak mempunyai email," jawab pria itu.

"Wah, bagaimana bisa Anda mempunyai kerajaan bisnis yang besar tapi tidak mempunyai email. Bisa dibayangkan seandainya Anda memiliki alamat email," jawab si broker.

Pria tadi pun kemudian diam sejenak mendengar ucapan broker asuransi tersebut, kemudian berkata.

"Jika aku memiliki email, saya telah menjadi Office Boy di Microsoft!," jawabnya.


***
Jatilengger TV Assalamu'alaikum wr. wb. Hello, how are you? Introducing us Jatilengger TV. The author, who is still a newbie, was born on January 16, 1989 in Blitar and is still living in the city of Mendoan. About starting this blog, it started with a passion for writing fiction, which eventually had to be written down in a scribble or note to immortalize it. Which is then able to pour ideas on this blog. All of that, of course, really hope to be useful for readers everywhere. I currently work as an entrepreneur in Blitar, East Java. On the sidelines of busyness, I try to write and share through blogs. For cooperation, of course, I really accept forms of cooperation such as: Advertisement, Product Review, Event Collaboration, and others. That's a short profile about myself, I hope you like to visit my blog. Thank you. :) Wassalamu'alaikum wr. wb.

0 Response to "Kisah Seorang Pria Yang Ditolak Microsoft"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel