Victoria Secret dan Kisah Tragis Dibalik Kesuksesannya






Victoria's Secret adalah merek busana dalam perempuan paling populer di dunia. Merek busana dalam mewah ini diperagakan di catwalk dengan model-model cantik yang memperagakannya. Dengan nama yang begitu populer, sepotong pakaian dalam merek Victoria's Secret bisa dihargai sampai ratusan juta rupiah di Indonesia.

Namun tahukah kamu bahwa di balik hingar bingar model-model bagus Victoria's Secret di catwalk dan juga keberhasilan luar biasa di industri fashion pakaian dalam wanita, Victoria's Secret ternyata menyimpan cerita tragis dari sang founder.

Roy Raymond, founder Victoria's Secret

Cerita dimulai pada tahun 1970. Saat itu ada seorang pria berjulukan Roy Raymond yang mengunjungi toko busana dalam perempuan. Ia ingin memperlihatkan kejutan pada sang istri dengan membelikannya lingerie yang indah. Maka masuklah Raymond yang dikala itu berusia 30 tahun ke dalam salah satu toko busana dalam di suatu departement store.

Namun apa yang didapat Raymond sangatlah mengecewakan. Karyawan dari toko busana dalam yang didatanginya itu malah memperlakukan Raymond seakan-akan ia yakni laki-laki cabul. Ternyata bukan cuma Raymond saja yang mendapat perlakuan mirip itu. Teman-sahabat prianya yang ingin membelikan istrinya busana dalam juga mendapatkan pengalaman serupa.

Dari pengalaman itulah, maka Raymond mempunyai wangsit bisnis untuk membuka toko lingerie wanita yang menciptakan laki-laki tenteram membeli di sana. Maka pada tahun 1977 Raymond membuka toko lingerie pertamanya dengan modal $80000 di tempat perbelanjaan ramai di Palo Alto, California. Raymond pun menamai tokonya dengan nama Victoria's Secret yang terinspirasi pada perempuan-wanita zaman Victoria.

Victoria's Secret 1977
Raymond dan istrinya menyewa salah satu toko di sentra perbelanjaan di Palo Alto tersebut. Ia dan istrinya lambat laun sukses mengganti persepsi orang-orang tentang lingerie, dan menjadikannya menjadi produk yang mewah .

Tahun berubah tahun bisnis yang dilaksanakan Raymond dan istrinya menjelma besar. Lingerie di Victoria's Secret pun mulai memakai perempuan cantik dan seksi sebagai modelnya membuat bisnis fashion ini berkembang pesat dan makin disenangi oleh para perempuan. Tak heran cuma dalam waktu 5 tahun sejak membuka toko pertamanya, Raymond berhasil membuka 3 cabang Victoria's Secret di San Fransisco. Victoria's Secret bahkan berhasil mengantongi pendapatan lebih dari $4 juta dolar ketika itu.

Namun kesuksesan yang didapat Victoria's Secret berbanding terbalik dengan apa yang dicicipi manajemen saat itu. Bisnis lingerie berlangsung baik, tetapi keuangan Victoria's Secret mengalami kemunduran. Saat itu datanglah Leslie Wexner, dari perusahaan pakaian olahraga The Limited. Ia menyaksikan bagaimana lingerie-lingerie Victoria's Secret sangatlah mengesankan. Namun dia juga merasa heran mengapa terjadi kemunduran pada Victoria's Secret.

Wexner berasumsi bahwa Raymond keliru dalam menggunakan strategi pemasaran. Alih-alih memuaskan pelanggan pria dengan menciptakan mereka tenteram berada di toko, konsumen wanita justru merasa tidak nyaman. Ketimpangan startegi ini membuat bisnis Victoria's Secret mengalami kemunduran.

Namun Wexner bisa menyaksikan peluang yang begitu besar pada merek ini. Ia pun jadinya menetapkan untuk membeli Victoria's Secret saat itu seharga $1 juta. Setelah berada di tangan masbodoh Wexner, Victoria's Secret mengalami kurun keemasan dan kesuksesan luar biasa. Ia mampu membuat merek Victoria's Secret sebagai salah satu merek pakaian dalam wanita dengan kesan mewah dan mahal.

Leslie Wexner
Sepeninggal Victoria's Secret dibeli oleh Wexner, kehidupan sang founder ialah Roy Raymond berlangsung buruk. Roy Raymond sempat menjabat selaku presiden Victoria's Secret selama setahun. Setelah itu ia mendirikan suatu perusahaan fashion untuk belum dewasa dengan menyasar kaum elit yang diberi nama My Child's Destiny. Namun malangnya, bisnis ini gagal total di pasaran. Ia melarat pada tahun 1986.

Tak cukup cuma hingga di sana, kehidupan rumah tangga Raymond pun memburuk dan jadinya selsai dengan perceraian pada tahun 1993. Kebangkrutan dan kegagalan bisnisnya serta hancurnya rumah tangga bareng sang istri menciptakan Roy Raymond amat tertekan dan frustasi. Founder Victoria's Secret ini pun jadinya menetapkan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari jembatan Golden Gate Bridge, San Fransisco, California pada tahun yang serupa dengan perceraiannya, 1993.


Seandainya saja Raymond tidak bunuh diri dan tidak berputus asa pada Victoria's Secret mampu jadi ia akan berhasil besar dengan brand busana dalam wanita tersebut. Namun bila Victoria's Secret tidak dibeli dan dikerjakan dengan tangan masbodoh Leslie Wexner mungkinkah merek Victoria's Secret bisa sesukses mirip saat ini? Mungkin ini yang disebut Victoria's Secret memang telah rejekinya Wexner hehee..


Jatilengger TV Assalamu'alaikum wr. wb. Hello, how are you? Introducing us Jatilengger TV. The author, who is still a newbie, was born on January 16, 1989 in Blitar and is still living in the city of Mendoan. About starting this blog, it started with a passion for writing fiction, which eventually had to be written down in a scribble or note to immortalize it. Which is then able to pour ideas on this blog. All of that, of course, really hope to be useful for readers everywhere. I currently work as an entrepreneur in Blitar, East Java. On the sidelines of busyness, I try to write and share through blogs. For cooperation, of course, I really accept forms of cooperation such as: Advertisement, Product Review, Event Collaboration, and others. That's a short profile about myself, I hope you like to visit my blog. Thank you. :) Wassalamu'alaikum wr. wb.

0 Response to "Victoria Secret dan Kisah Tragis Dibalik Kesuksesannya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel