Inspirasi SocioPreneur dari FingerTalk
Apakah sahabat pernah mendengar ungkapan Sociopreneur? Istilah entrepreneur sepertinya lebih familiar dibanding sociopreneur ya. Sociopreneur juga bahwasanya sama seperti entrepreneur, namun yang membedakan adalah orientasinya. Kalau entrepreneur lebih cenderung berorientasi pada keuntungan atau laba. Sementara sociopreneur lebih berorientasi pada sosial.
Hmm... keren kan..
Terus kenapa Sociopreneur itu keren? Begini teman aat di mana sebagian besar entrepreneur atau pebisnis berlomba-kontes mencari laba, dia justru lebih memfokuskan usahanya untuk perubahan sosial yang lebih baik, entah itu di bidang pendidikan, teknologi, lingkungan, hingga kemanusiaan.
Istilah Sociopreneur sendiri di Indonesia akhir-simpulan ini telah cukup dikenal di Indonesia. Dan hebatnya lagi para pelaku sociopreneur dominan diisi oleh orang-orang muda. Wih, keren, masih muda, entrepreneur, dan punya jiwa sosial tinggi dan gebrakan andal untuk membantu penduduk .
Sobat pernah makan di kafe? Nah, lazimnya di kafe kita akan dilayani oleh pramusaji bar yang tanpa gangguan berkomunikasi bahkan ada beberapa kawasan yang mengharuskan karyawannya mampu berkomunikasi dengan bahasa gila juga. Nah, bagaimana kalau ada suatu bar yang karyawannya justru tuna rungu?
Salah satu acuan Sociopreneur yaitu Dissa Syakina Ahdanisa, founder FingerTalk. Apa itu fingertalk? Fingertalk adalah sebuah bar yang digagas oleh Dissa di mana dia memberdayakan tuna rungu selaku karyawan di kafenya.
Ide ini mungkin masih sungguh tidak lazim ya. Kita tahu sendiri jikalau melakukan pekerjaan sebagai karyawan di kafe apalagi yang bertugas melayani pesanan, pastilah harus akil berkomunikasi. Namun inilah letah keunikan kafe yang terinspirasi dari sebuah kafetaria di Nikaragua.
![]() |
Kafe FingerTalk |
Kafe yang terletak di Tangerang Selatan Banten ini buka saban hari dari pukul 10 pagi sampai dengan 9 malam. FingerTalk Cafe terletak di Jl.Pinang no.37, Pamulang Timur, Tangerang Selatan. Kalau ada teman yang kesengsem untuk ke sana, silahkan.. :)
Dissa sebagai penggagas bar FingerTalk ini memang bercita-cita untuk dapat memberdayakan orang-orang dengan keperluan khusus misalnya tuna rungu. Dissa ingin supaya orang-orang tersebut juga mampu berkarya dan mendapatkan pekerjaan yang patut seperti orang-orang kebanyakan. Cita-cita mulianya ini kemudian menjadikannya mendirikan kafetaria Fingertalk.
Dissa bahkan menerima kebanggaan langsung dari Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama berkat pemikiran inspiratifnya pada YSEALI Town Hall Luang Prabang, Laos, 7 September 2016 yang kemudian. Makin gembira ya..
![]() |
FingerTalk menerima pujian Presiden Barrack Obama |
Wah, gampang-mudahan postingan ihwal FingerTalk ini dapat memberi ide sahabat-sobat untuk juga dapat menyebabkan bisnis selaku ajang untuk menolong sesama.
0 Response to "Inspirasi SocioPreneur dari FingerTalk"
Post a Comment