Ini Dia Ide Usaha Ternak Kalkun Hasil Memuaskan
Peluang Usaha Rumahan Ternak Kalkun Merupakan bidang bisnis yang telah usang ada di Indonesia namun belum terlalu popular bagi sebagian penduduk Indonesia. Hal ini tentu alasannya adalah masyarakat Indonesia terbiasa dengan daging ayam kampung atau broiler selaku penyedia keperluan daging. Seiring dengan barjalannya waktu, kalkun mulai dilirik oleh penduduk Indonesia karena telah dikenali rasa gurih daging dan khasiat dari hewan unggas ini.
Kalkun sejatinya ialah hewan unggas yang berasal dari Amerika. Hewan ini seperti ayam namun memiliki bentuk yang berlawanan dengan badan lebih gempal serta lebih besar. Ciri fisiknya memang agak sama dengan ayam namun secara keseluruhan bentuk ayam kalkun sungguh berlainan jauh dengan ayam biasa. Hewan ini ialah dua spesies yang berasal dari amerika ialah M. gallopavo yang berasal dari Amerika Utara dan M. ocellata yang berasal dari Amerika Tengah.
Adapun kalkun yang umumnya di ternakan menurut sebagian golongan berasal dari jenis M Gallopavo yang diketahui sebagai wild Turkey. Namun sebagian lain menganggap bahwa jenis kalkun yang didomesikasi yakni berasal dari Amerika tengah yang lalu di lakukan oleh suku maya, ini lantaran diketahui bahwa kalkun suku maya lebih penurut namun fikiran ini tidak disokong oleh bukti morfologis atau bentuk badan.
Dengan semakin tingginya minat penduduk kepada daging ini, maka tidak heran bila petani atau peternak mulai melirik bisnis ini, bukan tanpa alasan memang, selain mempunyai daging yang besar harga untuk daging kalkun pun terbilang lebih mahal dibandingkan dengan daging ayam biasa, harga daging ayam kampung sendiri umumnya mencapai 20 ribu / Kg. Tentu ini menjadi laba tersendiri bagi peternak untuk mendulang hasil yang sebesar – besarnya.
Kisah Sukses Ayam Kalkun
Sebagai gambaran wacana betapa ayam kalkun ternyata juga dapat menyebabkan seseorang sukses, mari kita tengok perjalanan cerita bisnis dari Suparjo, mantan pegawai kejaksaan Sleman. Awalnya ia hanya memelihara sepasang kalkun, sekarang kalkun yang dipeliharanya telah meraih ratusan.
Pada permulaan pemeliharaan, Suparjo tidak mempunyai pandangan khusus kepada kalkun, tetapi menyaksikan kesempatan kalkun yang elok, ia kemudian mulai konsentrasi untuk mengelola usaha ternak kalkun. Ia mulai berfikir bagaimana menjadikan kalkun selaku komoditi yang menjanjikan. Hal ini terbukti lalu dikala ayam kalkunnya mulai dilirik terutama oleh pihak aneh. Bahkan Peternakan ayam kampong miliknya dijadikan selaku tujuan wisata bagi tourist asing. Ini menjadi laba bagi Suparjo sebab kadang kala para pelancong lalu membeli kalkun miliknya.
Kalkun cukup umur umumnya meraih umur 7 – 8 bulan, namun pada umur 1,5 bulan, anakan kalkun telah mampu di jual dengan harga yang sungguh lumayan ialah 100 ribu / ekor dengan asumsi pakan yang belum terlalu banyak. Bahkan sebelum menetas pun telah banyak yang memesan anakan kalkun. Setiap anakan kalkun yang baru menetas, harga yang dipatok mampu meraih Rp. 30.000,- bayangkan kalau sehari mampu menetaskan 100 anakan memiliki arti perhari dapat mengambil keuntungan sekitar Rp. 3.000.000,- belum lagi dari pemasaran daging dan penjualan anakan umur 1,5 bulan.
Hal ini pasti tidak didapat dengan gampang, perlu usaha yang keras dan semangat ekstra untuk terus belajar. Untuk anda yang ingin mencoba bisnis ini, ada baiknya anda mempersiapkan lahan untuk kalkun – kalkun ini karena lazimnya kalkun mampu juga mengusik tanaman tetangga. Semoga saja anda bisa menjadi pebisnis kalkun yang berhasil mirip pak Suparjo tersebut.
Ilustrasi Peluang Usaha Ternak Kalkun berhasil
Kalkun sejatinya ialah hewan unggas yang berasal dari Amerika. Hewan ini seperti ayam namun memiliki bentuk yang berlawanan dengan badan lebih gempal serta lebih besar. Ciri fisiknya memang agak sama dengan ayam namun secara keseluruhan bentuk ayam kalkun sungguh berlainan jauh dengan ayam biasa. Hewan ini ialah dua spesies yang berasal dari amerika ialah M. gallopavo yang berasal dari Amerika Utara dan M. ocellata yang berasal dari Amerika Tengah.
Adapun kalkun yang umumnya di ternakan menurut sebagian golongan berasal dari jenis M Gallopavo yang diketahui sebagai wild Turkey. Namun sebagian lain menganggap bahwa jenis kalkun yang didomesikasi yakni berasal dari Amerika tengah yang lalu di lakukan oleh suku maya, ini lantaran diketahui bahwa kalkun suku maya lebih penurut namun fikiran ini tidak disokong oleh bukti morfologis atau bentuk badan.
Dengan semakin tingginya minat penduduk kepada daging ini, maka tidak heran bila petani atau peternak mulai melirik bisnis ini, bukan tanpa alasan memang, selain mempunyai daging yang besar harga untuk daging kalkun pun terbilang lebih mahal dibandingkan dengan daging ayam biasa, harga daging ayam kampung sendiri umumnya mencapai 20 ribu / Kg. Tentu ini menjadi laba tersendiri bagi peternak untuk mendulang hasil yang sebesar – besarnya.
Kisah Sukses Ayam Kalkun
Sebagai gambaran wacana betapa ayam kalkun ternyata juga dapat menyebabkan seseorang sukses, mari kita tengok perjalanan cerita bisnis dari Suparjo, mantan pegawai kejaksaan Sleman. Awalnya ia hanya memelihara sepasang kalkun, sekarang kalkun yang dipeliharanya telah meraih ratusan.
Pada permulaan pemeliharaan, Suparjo tidak mempunyai pandangan khusus kepada kalkun, tetapi menyaksikan kesempatan kalkun yang elok, ia kemudian mulai konsentrasi untuk mengelola usaha ternak kalkun. Ia mulai berfikir bagaimana menjadikan kalkun selaku komoditi yang menjanjikan. Hal ini terbukti lalu dikala ayam kalkunnya mulai dilirik terutama oleh pihak aneh. Bahkan Peternakan ayam kampong miliknya dijadikan selaku tujuan wisata bagi tourist asing. Ini menjadi laba bagi Suparjo sebab kadang kala para pelancong lalu membeli kalkun miliknya.
Kalkun cukup umur umumnya meraih umur 7 – 8 bulan, namun pada umur 1,5 bulan, anakan kalkun telah mampu di jual dengan harga yang sungguh lumayan ialah 100 ribu / ekor dengan asumsi pakan yang belum terlalu banyak. Bahkan sebelum menetas pun telah banyak yang memesan anakan kalkun. Setiap anakan kalkun yang baru menetas, harga yang dipatok mampu meraih Rp. 30.000,- bayangkan kalau sehari mampu menetaskan 100 anakan memiliki arti perhari dapat mengambil keuntungan sekitar Rp. 3.000.000,- belum lagi dari pemasaran daging dan penjualan anakan umur 1,5 bulan.
Hal ini pasti tidak didapat dengan gampang, perlu usaha yang keras dan semangat ekstra untuk terus belajar. Untuk anda yang ingin mencoba bisnis ini, ada baiknya anda mempersiapkan lahan untuk kalkun – kalkun ini karena lazimnya kalkun mampu juga mengusik tanaman tetangga. Semoga saja anda bisa menjadi pebisnis kalkun yang berhasil mirip pak Suparjo tersebut.
0 Response to "Ini Dia Ide Usaha Ternak Kalkun Hasil Memuaskan"
Post a Comment